tafsir

aku tanpa arah
berjalan dengan jiwaku yang kosong
kelibat memerhatikanku
dan tak ku hiraukan


aku dipandang 
dihina dan dicaci
jatuh tersungkur tertandus pasir
merasakan perihnya tikaman


kutelan duri
terasa manis dilidah
pahit dihati tiada yang tahu
peluhku mengalir biru


senyumku ku ukir 
ku ukir dengan warnamu
bersenanglah kawan
aku turut denganmu


hari esok menanti
tak ku tajamkan minda
kutumpulkan hati
agar ia terus berbakti


ilahi menjagaku
ilahi bersamaku
berbakti mengabdi
hinggaku mati...






makna ia hanya padaku... takkan kuceritakn melainkan kau tafsir! 

melayu layu


Aku lihat layu dalam Melayu
Aku pasti bukan aku seorang saja yang nampak
Ada juga bercadang bertanya tuan punya
Tapi bercampur risau dengan tak tergamak
Nanti dikata tak bersyukur dikata tak sedar diri
Jadi aku menyendiri memerhati dan akhirnya mengakui
Yang kita sendiri
Membiarkan bunga raya melayu ke kanan
Dan dibiar bunga tak cantik mekar di kiri


Aku lihat layu dalam Melayu
Tanah air kita yang punya
Kita siram kita baja tapi angin api kita lupa
Mereka merancang masa menjilat bangsa


13 harimau bertukar menjadi mangsa
Kita lupa nenek moyang kaya-raya
Jangan sekali-kali digadai harta-bendanya




Ku lihat layu dalam Melayu
Ku lihat layu dalam Melayu
Ku lihat layu dalam Melayu


Takkan Melayu hilang di dunia
Ya tapi apa guna tak hilang di dunia
Kalau kewujudan tidak dirasa
Petah berbahasa kudrat tak berjasa
Orang berbudi kita hanya tahu merasa
Selalu lari bila dirapat
Selalu malu bila soalan diaju
Selalu segan memberi pendapat
Rela mengikut dari meneraju
Belum nyanyi sudah bersorak
Suka berjanji dalam borak
Bukan kata tak ada otak
Cuma tak berfikir di luar kotak


Ku lihat layu dalam Melayu
Ku lihat layu dalam Melayu
Ku lihat layu dalam Melayu


Aku jadi sayu
Bunga menangis dia mendayu
Mahu jadi cantik tetapi ragu
Aku merayu
Bangunlah semula hidup kembali
Jangan tunggu matahari mati
Cepatlah mekar sebelum terlerai


Perjuangan kita belum selesai
Perjuangan kita belum selesai
Perjuangan kita belum selesai

sepi...

Sepi….
aku menatap mentari pagi hingga ia pergi.. .
diganti bulan agar terus menemani ku…
waktu terus berdetik hingga tak ku sedari berlalu pergi..

sahabat slalu ada…
akan tetapi kata-katanya tak seindah saat bersamamu..
aku gembira… aku tertawa… dan aku tersenyum..
menatap wahai sahabt…

disini aku menantimu..  
selalu menantimu berharap kau kembali untukku..

dan harus kau tahu…
hati ini bisu dan takkan terdengar suara dari luahannya
biar bibir ini yang menyampaikan bahwa aku slalu inginkanmu… 

NFI